Surabaya (beritajatim.com) – Teman palsu seperti bayangan kita. Tetap dekat saat kita berjalan di bawah sinar matahari, tetapi meninggalkan kita saat kita menyeberang ke tempat teduh.
Ungkapan tersebut sepertinya tepat untuk Jailani (26) warga Sampang yang tinggal di Jalan Tambak Laban. Meskipun tidak terlibat dalam pencurian motor, ia harus berurusan dengan polisi setelah teman dekatnya, Muafi, mengkhianatinya.
Seperti cerita yang terjadi, Muafi saat itu tertangkap Polsek Sukolilo karena terlibat dalam pencurian kendaraan bermotor di Medokan Ayu, Rungkut bersama dengan rekannya, Bahrul Ulum. Saat berusaha melarikan diri ke Madura, Muafi dilumpuhkan dengan tembakan di kakinya oleh petugas karena melawan saat ditangkap. Begitu juga dengan Bahrul, ia ditembak di lengan atas oleh petugas Polsek Sukolilo.
Setelah ditangkap, Muafi akhirnya mengaku untuk mengungkap komplotannya. Hal ini dilakukan setelah polisi menemukan bahwa Muafi telah beberapa kali melakukan pencurian sepeda motor di Surabaya. Saat diinterogasi, Muafi langsung menyebut nama Jailani (26) sebagai rekan yang pernah terlibat dalam tindakan kejahatan di kawasan Tanah Merah, Surabaya pada 24 Juni 2024.
Meskipun mereka tidak pernah beraksi bersama, namun jika Muafi tidak menyebut nama Jailani, kemungkinan aksi pencurian motor di Tanah Merah tidak akan terungkap.
“Setelah mengetahui nama Jailani, kami segera menuju ke kos di Jalan Tambak Laban dimana Jailani tinggal,” kata Ipda Aan Dwi Satrio Yudho saat dihubungi oleh beritajatim.com, Kamis (4/7/2024).
Muafi kemudian mengantar polisi ke tempat tinggal Jailani. Saat itu, Jailani sedang memasak mie instan karena lapar. Telepon masuk ke handphone Jailani. Setelah diangkat, ternyata itu adalah Muafi yang meminta Jailani membuka pagar kos karena ingin mengajaknya ngopi.
Sebagai seorang sahabat, Jailani pun memenuhi permintaan tersebut. Namun, saat ia membuka pagar, bukan Muafi yang muncul, melainkan anggota Opsnal Polsek Sukolilo yang langsung menangkapnya.
Jailani baru menyadari bahwa ia telah dikhianati oleh temannya sendiri ketika ditangkap oleh polisi. Di mobil polisi, ia melihat Muafi duduk terdiam sambil meringis kesakitan akibat luka tembak di kakinya.
“Kedua tersangka kemudian kita bawa ke Polsek Sukolilo untuk proses lebih lanjut. Kami masih dalam pengejaran terhadap satu pelaku curanmor lain yang pernah berhubungan dengan Muafi,” kata Aan.
Saat ini Jailani masih ditahan di Polsek Sukolilo. Mungkin ia sedang merenung dan menyesali pernah terlibat dalam pencurian motor, atau bahkan menyesali kenal dengan Muafi dan mempercayainya sebagai sahabat. [ang/suf]