Pihak Polisi Militer Komando Daerah Militer (Pomdam) Jaya telah mengonfirmasi adanya keterlibatan dua prajurit TNI dalam kasus pembunuhan Muhamad Ilham Pradipta, Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Cempaka Putih. Prajurit yang terlibat dalam kasus tersebut adalah Kopral Dua Feri Herianto dan Sersan Kepala Mohammad Nasir, yang dilibatkan dalam upaya penculikan dan penganiayaan terhadap korban. Komandan Pomdam Jaya, Kolonel CPM Donny Agus, mengungkapkannya dalam konferensi pers pada Selasa, 16 September 2025, menyebutkan bahwa keduanya berasal dari satuan elit Detasemen Markas Kopassus.
Feri Herianto berperan sebagai perantara dalam kasus ini, menjembatani para aktor intelektual dengan tim yang bertugas menculik korban, Erasmus Wawo dan kawan-kawan. Keterlibatan Feri dalam kasus ini didorong oleh Nasir, yang memberikan tugas untuk menculik paksa Ilham dengan imbalan uang sebesar Rp 95 juta. Nasir sendiri berperan sebagai aktor intelektual sekaligus pelaku penganiayaan, terlibat langsung dalam aksi penculikan dan penganiayaan korban.
Kepolisian juga telah mengungkap adanya empat kluster dalam kasus pembunuhan ini, dengan total 15 pelaku. Klaster pertama adalah aktor intelektualis yang terdiri dari Candy alias Ken, Dwi Hartono, Yohanes Joko, dan Antonius. Klaster kedua adalah tim yang bertugas membuntuti korban, meliputi Rohmat Sukur, Eka, dan Wiranto. Selanjutnya, klaster ketiga adalah tim penculik, yakni Erasmus Wawo, Emanuel Woda Berto, Johanes Ronald Sebenan, Andre Tomatala, serta Reviando. Korban kemudian diserahkan kepada klaster keempat, yaitu pelaku penganiayaan yang terdiri dari Nasir, David, dan Neo. Mereka yang kemudian membuang korban setelah melakukan aksinya.