Tim independen pencari fakta yang dibentuk oleh enam lembaga nasional hak asasi manusia (LN HAM) akan menyelidiki kasus orang hilang selama unjuk rasa akhir Agustus hingga awal September 2025. Mereka juga bertujuan untuk mengungkap siapa dalang di balik kerusuhan tersebut. Ketua Komnas HAM, Anis Hidayah, menjelaskan bahwa data tentang orang hilang yang diterima masih terus diperbarui, namun ada tiga orang yang masih hilang sejak pertengahan Agustus. Anis juga menyatakan bahwa sebagian besar orang yang hilang sudah ditemukan dan berhubungan kembali dengan keluarga mereka.
Selain itu, tim independen tersebut juga akan meneliti kemungkinan keterlibatan institusi dalam aksi unjuk rasa dan kerusuhan yang terjadi. Mereka akan melakukan penyelidikan menyeluruh terkait kekerasan, penangkapan sewenang-wenang, korban meninggal, dan dampak lainnya yang timbul. Wakil Ketua Komnas Perempuan, Sondang Frishka Simanjuntak, menegaskan bahwa tim akan mengidentifikasi peristiwa sebelum, saat, dan setelah kerusuhan, serta menemukan aktor yang terlibat.
Pada Jumat yang lalu, enam LN HAM membentuk tim independen untuk menyelidiki peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan di Jakarta dan daerah lain pada Agustus dan September 2025. Tim tersebut terdiri dari berbagai lembaga, termasuk Komnas HAM, Komnas Perempuan, Ombudsman RI, LPSK, KPAI, dan KND. Anis menjelaskan bahwa tidak ada batasan waktu pasti untuk penyelidikan ini, namun tim akan bekerja secara efektif dan efisien. Hasil temuan dan rekomendasi akan disampaikan kepada Presiden dan DPR RI setelah selesai.
