Sebelumnya, analis JPMorgan memberikan pandangan optimis terhadap harga Bitcoin yang dinilai “terlalu rendah” jika dibandingkan dengan emas. Menurut Nikolaos Panigirtzoglou dalam wawancara dengan The Block seperti yang dilaporkan oleh Yahoo Finance, diprediksi bahwa nilai kripto ini bisa mencapai USD 126.000 atau sekitar Rp 2,06 miliar pada akhir tahun 2025. Prediksi ini muncul di tengah volatilitas Bitcoin yang mencapai titik terendah dalam sejarah, hal ini diharapkan dapat membantu institusi keuangan untuk melihat Bitcoin sebagai kelas aset investasi di portofolio mereka, sebagaimana seperti dengan emas. Direktur Eksekutif JP Morgan, Nikolaos Panigirtzoglou mengatakan bahwa potensi keuntungan ini tergambar dalam catatan yang mereka miliki dan diharapkan akan tercapai pada akhir tahun. Selain itu, bank tersebut juga mengamati penurunan volatilitas Bitcoin terhadap emas ke level terendah, yaitu 2,0, yang berarti Bitcoin membutuhkan dua kali lipat modal risiko yang diperlukan dalam portofolio dibandingkan dengan emas. Tidak hanya itu, persaingan antara perusahaan perbendaharaan juga semakin intens. Perusahaan KindlyMD yang terdaftar di Nasdaq tengah menggalang dana hingga USD 5 miliar untuk meningkatkan cadangan Bitcoin-nya, sedangkan Twenty-First Capital milik Adam Back sedang melakukan manuver untuk menjadi pemegang saham terbesar kedua dalam perusahaan, tepat di belakang Strategy, dan mendahului Marathon Digital.
