Home Politik Kontroversi Tewasnya Ojol Affan: Koreksi Elite untuk Kekuasaan

Kontroversi Tewasnya Ojol Affan: Koreksi Elite untuk Kekuasaan

0

Peristiwa tragis tewasnya seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan (21), yang dilindas kendaraan taktis Brimob saat demonstrasi di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Kamis (28/8) malam, telah menimbulkan kesedihan dan kemarahan di kalangan masyarakat. Ketua Institut Harkat Negeri, Sudirman Said, menilai bahwa kejadian ini tidak boleh dianggap sebagai pelanggaran protap semata. Baginya, kematian tragis seorang pekerja muda tersebut menggambarkan pandangan kekuasaan yang telah menyimpang dari prinsip aslinya.

Sudirman menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi rich dalam ingatan kita semua. Ia juga menyoroti bahwa segala hal terkait dengan aparat keamanan, termasuk kendaraan, gaji petugas, fasilitas, senjata, dan gas air mata, semuanya dibiayai oleh pajak yang dibayarkan oleh rakyat. Sudirman juga menyinggung bahwa respons dari para pejabat negara sejauh ini hanya terfokus pada pelanggaran prosedural, sementara hal tersebut tidak cukup dalam memberikan makna sejati dari kekuasaan.

Menurut mantan Menteri ESDM ini, kekuasaan seharusnya dijadikan amanah untuk melayani dan melindungi rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu. Ia mengecam sikap elit yang lebih mementingkan diri sendiri daripada kepentingan rakyat. Sudirman juga menekankan pentingnya koreksi total dalam cara pandang dan pengelolaan kekuasaan oleh para elite negara.

Tragedi ini dipicu oleh ketidakpedulian elite politik terhadap kondisi sosial yang sulit dihadapi rakyat, dengan kehilangan pekerjaan dan beban pajak yang terus meningkat. Meskipun Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri telah meminta maaf dan berjanji untuk mengusut kasus ini, masih dibutuhkan upaya serius dan transparan untuk mengungkap kebenaran dan keadilan bagi korban dan keluarganya.

Source link

Exit mobile version