Home Berita Netanyahu Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza dengan Syarat

Netanyahu Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza dengan Syarat

0

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan pada Kamis, 21 Agustus 2025, bahwa Israel akan melanjutkan perundingan untuk membebaskan seluruh sandera yang ditahan di Gaza dan mengakhiri konflik. Namun, Netanyahu menegaskan bahwa langkah ini hanya akan diambil dengan syarat yang dapat diterima oleh Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai respon terhadap usulan gencatan senjata sementara yang diajukan oleh Mesir dan Qatar, dan telah disetujui oleh Hamas. Netanyahu mengatakan bahwa instruksi telah dikeluarkan untuk memulai perundingan segera guna membebaskan seluruh sandera dan mengakhiri konflik dengan syarat yang dapat diterima oleh Israel.

Usulan gencatan senjata tersebut mencakup jeda selama 60 hari, di mana Hamas akan melepaskan 10 sandera hidup dan 18 jenazah, sementara Israel akan membebaskan sekitar 200 tahanan Palestina. Setelah masa gencatan sementara berakhir, kedua belah pihak diharapkan dapat memulai pembicaraan untuk kesepakatan permanen yang melibatkan pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan.

Meskipun mempertimbangkan usulan perundingan, Netanyahu tetap menjalankan rencana operasi militer di Gaza City, yang sebelumnya telah disetujui oleh kabinet keamanan Israel yang ia pimpin. Israel telah meningkatkan serangan di kota tersebut, memberlakukan penambahan pasukan dan peralatan militer.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan sedikitnya 70 korban tewas akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir. Hal ini mencakup korban dari berbagai serangan yang dilakukan di Gaza City, termasuk korban warga sipil yang juga dianggap sebagai korban kelaparan akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel.

Di tengah situasi konflik yang memburuk, ratusan warga Gaza turut melakukan protes di Kota Gaza dengan membawa spanduk yang menyerukan untuk menyelamatkan Gaza dari kekerasan, kelaparan, dan penindasan. Keseluruhan perkembangan ini menyoroti kondisi yang memprihatinkan di wilayah tersebut dan menjelaskan urgensi dari upaya penyelesaian damai yang dapat mengakhiri kesengsaraan penduduk sipil.

Source link

Exit mobile version