Bitcoin telah menjadi topik perdebatan yang sengit dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa pihak, seperti Schiff, menyoroti data jangka pendek yang menunjukkan ketidakstabilan Bitcoin. Namun, pendukung Bitcoin membalas dengan melihat data jangka panjang yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Akun X “The ₿itcoin Therapist” bahkan menantang Schiff untuk memeriksa performa Bitcoin selama 10 tahun terakhir, dengan hasil yang mengesankan: Bitcoin melonjak lebih dari 42.900%, sementara emas hanya naik sekitar 208%.
Meskipun Bitcoin sering dipromosikan sebagai “emas digital” atau aset pelindung nilai, performanya belum selalu konsisten. Pada awal 2025, harga Bitcoin bahkan terpengaruh oleh ketidakpastian kebijakan tarif dari Trump, menunjukkan perilaku typisk aset berisiko. Di sisi lain, emas tetap menjadi pilihan yang lebih stabil sebagai pelindung nilai. Ketika saham dan kripto mengalami penurunan, harga emas justru naik. Sepanjang tahun 2025, harga emas spot telah naik hampir 27%, mengalahkan pertumbuhan Bitcoin yang hanya sekitar 20% pada periode yang sama.
Meskipun begitu, Bitcoin tetap menjadi topik yang menarik karena beberapa orang melihatnya sebagai alternatif yang menjanjikan. Pada tahun terakhir, Bitcoin dan saham MSTR bahkan mengalami kenaikan imbal hasil yang signifikan masing-masing 102% dan 174%, sementara pertumbuhan harga emas hanya sebesar 41%. Hal ini memunculkan pertanyaan: apakah Bitcoin merupakan aset aman atau justru berisiko? Pada akhirnya, waktu dan data jangka panjang akan menjadi penentu sejati dari potensi Bitcoin sebagai salah satu aset investasi yang menguntungkan.