Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri, Yayat Cadarajat, mengungkapkan penangkapan sindikat pengedar uang palsu oleh Polres Ngawi dalam konferensi pers baru-baru ini. BI memastikan uang palsu yang disita memiliki kualitas rendah dan mudah dikenali melalui metode 3D. Berbagai ciri fisik uang palsu, seperti warna yang tidak cerah dan tidak adanya watermark, membuatnya mudah dibedakan dari uang asli. BI Kediri menekankan pentingnya pengungkapan ini untuk menjaga kepercayaan publik terhadap uang rupiah, serta melakukan edukasi kepada masyarakat tentang cara mengenali uang asli. Mengingatkan bahwa pemalsuan uang dapat berakibat pada hukuman pidana, BI juga mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan keaslian uang rupiah sebagai simbol kedaulatan nasional. Selain itu, BI memiliki Counterfeit Analysis Center untuk membantu identifikasi uang palsu dan memberikan layanan klarifikasi kepada masyarakat yang meragukan keaslian uang. Dengan pendekatan preemptive dan edukasi yang intensif, BI berkomitmen untuk meningkatkan keamanan uang rupiah secara berkala.
