Presiden ASPEK Indonesia, Muhammad Rusdi, mengungkapkan bahwa gerakan dan perjuangan buruh Indonesia merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari gerakan dan perjuangan buruh serta rakyat di seluruh dunia. Solidaritas dianggap sebagai kekuatan tanpa batas dan senjata utama dalam perjuangan para buruh. Momentum peringatan 77 tahun Nakba, yang melibatkan pembersihan etnis dan pengusiran paksa ratusan ribu hingga satu juta orang Palestina dari tanah air mereka, diperingati pada Kamis, 15 Mei 2025. Acara ini juga menyoroti pendudukan Israel yang merebut sebagian besar wilayah Palestina pada 1948. Aliansi Buruh Indonesia Anti Perang dan Penjajahan, yang terdiri dari Konfederasi dan Federasi Serikat Pekerja-Serikat Buruh Indonesia, mengadakan aksi solidaritas dengan rakyat Palestina sebagai bentuk dukungan untuk kemerdekaan dan pembebasan Palestina, serta kecaman terhadap penjajahan Zionis Israel yang didukung oleh AS dan sekutunya. Selama beberapa dekade terakhir, Israel telah melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina yang mencakup penyitaan tanah, penghancuran rumah, dan serangan militer. Muhammad Rusdi menegaskan pentingnya menghentikan kebiadaban yang dilakukan oleh Zionis Israel dan mendesak AS dan Inggris untuk menghentikan dukungan terhadap penindasan yang terjadi. Gerakan buruh dunia turut menolak imperialisme AS dan menuntut perdamaian dunia yang abadi. Perang dan operasi militer yang sedang berlangsung di berbagai negara dianggap merugikan buruh di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan dihentikan seluruh bentuk perang imperialisme yang hanya mengorbankan kemanusiaan. Pihaknya juga mengecam sikap PBB yang dianggap ambiguous, terutama dalam menangani situasi di Palestina.