Antok, pelaku pembunuhan dan mutilasi wanita dalam koper, kini merasakan penyesalan yang mendalam di balik jeruji besi. Warga Desa Gombang, Kabupaten Tulungagung, ini terlihat sering menangis dan meratap ketika mengingat keluarganya. Menurut Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, kondisi psikologis Antok mulai berubah seiring berjalannya waktu. Dia lebih sering merenung dan berdoa, dan sudah mulai menerima situasinya. Pemicu emosional terbesar bagi Antok adalah ketika membicarakan anaknya, di mana ia sering menangis. Penyesalan ini mulai muncul setelah serangkaian pemeriksaan dan saat ia menjadi tahanan. Pada rekonstruksi kasus sebelumnya, Antok memperagakan 161 adegan pembunuhan, namun tanpa menunjukkan ekspresi penyesalan. Bahkan ia terse nyum saat memperagakan adegan tersebut. Namun, kini setelah menghabiskan waktu di tahanan, ia mulai menyadari dampak besar dari perbuatannya.