Home Wisata Menjelajah Kebun Kopi di Lereng Gunung Manglayang Timur

Menjelajah Kebun Kopi di Lereng Gunung Manglayang Timur

0

Gunung Manglayang Timur terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, serta kebun-kebun kopi yang tersebar di perbukitan hijau. Ini menjadikannya surga tersembunyi bagi para pencinta kopi dan pecinta alam.

Bersama tim Starbucks Indonesia, VIVA berkesempatan melakukan perjalanan bertajuk ‘Media Trip to Coffe Farm West Java’ dengan mengunjungi salah satu kebun kopi di Gunung Manglayang Timur yang berada di desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Kamis 17 Oktober 2024.

Perjalanan menuju kebun kopi di Desa Genteng tidak hanya menghadirkan pemandangan menakjubkan, tetapi juga pengalaman melihat langsung proses budidaya kopi yang menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat.

Sepanjang perjalanan, mata Anda akan dimanjakan dengan pemandangan pegunungan, ladang, dan hamparan sawah hijau yang membentang luas. Semakin mendekati Desa Genteng, suasana menjadi semakin sejuk dengan udara pegunungan yang segar.

Gunung Manglayang yang menjulang di sebelah timur menjadi latar belakang pemandangan yang sempurna. Gunung ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi keindahan alam, tetapi juga tanah yang subur untuk pertanian, termasuk kebun kopi yang tumbuh dengan baik di lereng-lerengnya.

Desa Genteng memiliki ketinggian antara 700 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut, sebuah ketinggian yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kopi, terutama varietas Arabika yang dikenal menghasilkan biji kopi berkualitas tinggi.

Saat berjalan menyusuri kebun-kebun kopi di desa ini, terlihat barisan pohon kopi yang tertata rapi di lahan terasering. Udara sejuk dan tanah yang subur memberikan lingkungan ideal bagi tanaman kopi untuk tumbuh subur.

Di kebun kopi Desa Genteng, tim Starbucks Indonesia dan VIVA juga melihat langsung proses pengolahan kopi pasca panen milik Pemimpin Kelompok Tani Linggarsari, Yusuf Supriatna. Buah kopi yang telah dipanen diproses dengan metode wet process atau washed process, di mana ceri kopi direndam untuk menghilangkan kulit luarnya.

Yusuf Supriatna mengaku, produksi kopi di wilayah Sukasari, Sumedang, di kawasan Gunung Manglayang Timur, baru mulai dikenal sebagai komoditas pertanian dalam beberapa tahun terakhir.

Para petani baru sekitar 5 tahun terakhir mulai serius mengembangkan tanaman kopi. Tahun 2019 menjadi titik awal bagi mereka dalam meningkatkan intensifikasi pertanian kopi. Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil sekitar tiga tahun setelah program intensifikasi dimulai.

Tidak hanya sekedar kunjungan belaka, dalam perjalanan ini Starbucks Indonesia menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertanian kopi lokal memberikan bantuan berupa 4.400 benih kopi kepada petani di wilayah ini. Ini merupakan bagian dari upaya Starbucks meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi lokal, serta mendukung praktik pertanian berkelanjutan di wilayah tersebut.

Chief Operating Officer Starbucks Indonesia, Liryawati mengaku kagum dengan perjuangan panjang petani kopi hingga bisa menghasilkan produksi berkualitas untuk konsumen. Itu sebabnya Starbucks Indonesia akan selalu berkomitmen bisa meningkatkan taraf hidup petani kopi.

Perjalanan ke Desa Genteng, Kecamatan Sukasari, Sumedang, memang memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Di sini, Anda bisa melihat proses produksi kopi dari dekat. Kebun-kebun kopi di lereng Gunung Manglayang Timur menjadi saksi dari usaha keras petani setempat dalam menjaga kualitas dan kelestarian kopi yang mereka produksi.

Bagi para pecinta kopi, mengunjungi Desa Genteng adalah cara sempurna untuk memahami perjalanan secangkir kopi dari kebun hingga meja, sambil menikmati keindahan alam dan kehidupan sederhana di pedesaan. Di tempat ini, kopi bukan hanya sebuah minuman, tetapi sebuah perjalanan rasa dan cerita yang kaya akan perjuangan petani kopi.

Source link

Exit mobile version