Pengungsi Palestina bergerak melewati tank Israel di Jalur Gaza selatan, 27 Januari 2024.
Kejaksaan Belgia telah memulai penyelidikan terhadap kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh seorang tentara Belgia yang berperang untuk Israel di Gaza. Kantor kejaksaan federal mengatakan penyelidikan tersebut berfokus pada anggota unit elit militer Israel asal Belgia yang bertugas di unit penembak jitu “Refaim”. Dalam unit tersebut terdapat 21 anggota dari berbagai negara termasuk Belgia.
Penyelidikan dilakukan setelah jurnalis Palestina dan kontributor Bellingcat, Younis Tirawi, mengungkapkan bahwa unit penembak jitu Refaim melakukan “eksekusi brutal terhadap warga sipil tak bersenjata”. Menteri Kehakiman Belgia, Paul Van Tigchelt, menyatakan bahwa penyelidikan dilakukan untuk memverifikasi informasi yang dipublikasikan di media dan bahwa Israel harus tetap menghormati hukum kemanusiaan internasional.
Asosiasi Belgia-Palestina (ABP) telah mengajukan tuntutan pidana terhadap anggota unit tersebut dan meminta pihak berwenang Belgia untuk melakukan penyelidikan dengan serius. Mereka juga mendesak sistem peradilan Belgia untuk berpartisipasi dalam upaya peradilan internasional terhadap pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh warga Belgia, baik sebagai pelaku maupun korban kejahatan.
Warga Afrika Selatan juga terlibat dalam konflik tersebut, namun informasi lebih lanjut masih dalam proses pengungkapan.
