Jombang (beritajatim.com) – Karnaval dalam rangka memperingati Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Desa Rejosopinggir Kecamatan Tembelang diwarnai dengan tawuran antara dua kelompok pada Minggu (1/9/2024) sore.
Polres Jombang turun tangan untuk melakukan mediasi antara kedua belah pihak setelah kejadian tersebut terjadi. Tawuran terjadi saat karnaval sedang berlangsung, dimana kedua kelompok saling serang dengan melempar batu.
Untuk meredakan situasi, Polres Jombang mengundang kedua belah pihak beserta perangkat Desa, tokoh masyarakat, dan perwakilan warga untuk melakukan mediasi di ruang Jombang Command Center (JCC) Polres Jombang. Mediasi dihadiri oleh sekitar 20 orang.
Mediasi dipimpin oleh Wakapolres Jombang Kompol Hari Kurniawan, mewakili Kapolres Jombang AKBP Eko Bagus Riyadi. Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra dan Kapolsek Tembelang Iptu Fadilah juga turut hadir dalam mediasi tersebut. Kepala Desa Rejosopinggir Yoyok Supriyanto juga ikut serta.
Kompol Hari Kurniawan berharap agar situasi tersebut tidak terulang di masa depan. Ia juga menekankan pentingnya menyelesaikan perselisihan dan menemukan solusi, sehingga warga tidak merasa resah. Kepala Desa beserta aparat keamanan akan bekerja sama untuk mencari akar permasalahan yang terjadi.
Kompol Hari juga menegaskan bahwa proses hukum akan tetap berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Korban akan menjalani pemeriksaan visum, dan apabila terdapat indikasi pelaku, akan ditangkap dan diproses hukum.
Kades Yoyok Supriyanto juga menyampaikan harapannya agar Desa Rejosopinggir bisa damai dan rukun ke depannya. Pihak desa telah melakukan berbagai kegiatan untuk menyatukan masyarakat, seperti mengadakan posyandu di tiap dusun dengan harapan agar hubungan antargenerasi dapat terjalin harmonis.
