Monday, September 23, 2024

Kebakaran Mobil Listrik di Korea Selatan Picu Aturan Keamanan Baru – Mobil Listrik

Share

Kebakaran mobil listrik yang hebat di Korea Selatan telah memunculkan pembicaraan mengenai perlunya aturan baru terkait keamanan dan keselamatan. Pemerintah Kota Seoul telah mengumumkan rencana untuk menerapkan aturan baru di kota tersebut.

Menurut laporan dari situs Korea JoongAng Daily, Pemerintah Kota Seoul berencana untuk melarang mobil listrik dengan kapasitas baterai di atas 90 persen untuk masuk ke parkiran bawah tanah. Mereka juga memiliki rencana untuk membatasi pengisian daya baterai mobil listrik maksimal 80 persen saat menggunakan fasilitas fast charging di area parkir publik. Aturan-aturan ini dijadwalkan akan diterapkan mulai akhir September 2024.

Isu keamanan baterai mobil listrik menjadi perhatian utama di Korea Selatan setelah kebakaran hebat terjadi pada mobil listrik Mercedes-Benz EQE di Incheon pada 1 Agustus 2024. Kejadian ini menyebabkan luasnya kebakaran dan merusak 880 unit mobil lainnya. Pemadaman api dari mobil listrik Mercedes-Benz tersebut membutuhkan waktu delapan jam.

Banyak pihak di Korea Selatan, termasuk akademisi dan masyarakat, memiliki pendapat yang berbeda terkait aturan yang diusulkan oleh Pemerintah Kota Seoul. Sebagian berpendapat bahwa siklus pengecasan baterai bukanlah faktor utama yang menyebabkan kebakaran mobil listrik. Data yang dirilis oleh National Fire Agency menunjukkan bahwa sebagian besar kebakaran mobil listrik terjadi ketika unit sedang dikemudikan atau diparkir, bukan ketika baterai sedang dicas.

Pemerintah Korea Selatan sendiri sedang menyusun panduan keamanan dan keselamatan baru untuk mobil listrik secara nasional, yang diharapkan akan mulai berlaku pada September 2024. Panduan tersebut mencakup berbagai aspek seperti batas pengecasan kapasitas baterai dan kewajiban pengumuman spesifikasi serta pemasok baterai bagi para produsen mobil listrik.

Meskipun demikian, pemilik mobil listrik di Korea Selatan tidak sepenuhnya setuju dengan rencana pembatasan pengecasan daya baterai yang diusulkan di Seoul. Mereka merasa bahwa hal tersebut melanggar hak properti pribadi dan dapat mengurangi jarak tempuh maksimal mobil listrik. Sebuah pemilik Tesla Model Y di Incheon bahkan mempertanyakan dasar dari kebijakan tersebut dan mengkritik pemerintah atas penentuan angka-angka seperti 80 persen dan 90 persen tanpa data pengujian yang jelas.

Pemerintah Korea Selatan akan terus menyelidiki kasus-kasus kebakaran mobil listrik dan berupaya untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan mobil listrik di negara tersebut.

Source link

Baca Lainnya

Semua Berita