Industri film dan sinetron, sebagai salah satu sub sektor industri kreatif, mengalami pertumbuhan pesat. Hiburan melalui televisi dan film semakin digemari masyarakat Indonesia, terbukti dengan peningkatan jumlah penonton dari tahun ke tahun. Hal ini menarik banyak pengusaha untuk terjun ke bisnis rumah produksi atau production house.
1. Hary Tanoesoedibjo – MNC Pictures
Hary Tanoesoedibjo mendirikan PT MNC Pictures (MNC Pictures) pada tahun 2005 di Jakarta. MNC Pictures memproduksi sinetron populer seperti Aku Bukan Wanita Pilihan, Amanah Wali 6, dan Ikatan Cinta. Menurut Forbes, Hary mulai membangun bisnis media tak lama setelah kuliah, dan kini memiliki lebih dari 60 stasiun TV, stasiun radio, dan surat kabar. Pada 2022, kekayaannya mencapai US$1,09 miliar (Rp16,5 triliun). Putrinya, Angela Herliani Tanoesoedibjo, adalah Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.
2. Manoj Punjabi – MD Pictures
Manoj Punjabi memiliki MD Pictures, rumah produksi terbesar di Indonesia, yang didirikan pada 2007. Kekayaannya berkisar US$1,05 miliar (Rp15,9 triliun), menjadikannya orang terkaya ke-43 di Indonesia. MD Pictures go public pada 2018 melalui IPO senilai US$19 juta (Rp288,9 miliar). Pada Oktober 2021, Tencent membeli 14,6 persen saham. Beberapa film terkenal dari MD Pictures adalah KKN di Desa Penari, Habibie & Ainun, dan Mendarat Darurat.
3. HB Naveen – Falcon Pictures
HB Naveen mendirikan Falcon Pictures bersama Frederica pada 2010. Falcon Pictures telah menghasilkan lebih dari 20 judul film terkenal, seperti Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss!, My Stupid Boss, dan Comic 8: Casino Kings Part 2, yang menarik jutaan penonton.
4. Rieta Amilia – Frame Ritz
Rieta Amilia adalah pemilik Production House (PH) Frame Ritz, yang telah melahirkan nama besar seperti Raffi Ahmad, Tyas Mirasih, Bunga Zainal, dan Kiki Farel. Frame Ritz berdiri sejak 2005 dan telah memproduksi ratusan judul sinetron dan FTV. Beberapa karya terkenalnya adalah Ada dan Tiada, Juragan Jengkol, Kepompong (SCTV), dan RANS Family. Anaknya, Nagita Slavina dan Caca Tengker, juga berperan sebagai produser di Frame Ritz.
5. Mira Lesmana – Miles Films
Mira Lesmana mendirikan Miles Films, rumah produksi film Indonesia yang menghasilkan sejumlah film populer, seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Ada Apa Dengan Cinta, dan Petualangan Sherina. Miles Films dikenal dengan karya-karya yang mengangkat cerita lokal dan memberikan dampak signifikan di industri film nasional.
Apa Feeners tertarik terjun di dunia rumah produksi?