Honda Vario hadir di Indonesia dalam berbagai varian, mulai dari 110 cc untuk varian paling murah hingga 150 cc untuk kelas atas. Keluhan yang sering muncul pada Honda Vario 125 dan 150 hampir mirip karena perbedaan hanya pada kubikasi mesin dan rancangan CVT. Beberapa masalah sepele pada Honda Vario 125 dan 150 LED yang diproduksi sejak tahun 2016 telah menjadi keluhan para pengguna. Salah satu keluhan utama yang sering muncul adalah getaran pada putaran bawah, yang membuat akselerasi terasa kurang halus dan mengganggu kenyamanan pengguna.
Masalah yang sering terjadi di motor matik Honda, terutama pada Vario 150, adalah gredek pada CVT. Getaran ini terjadi karena debu menempel pada bagian kopling dan roller akibat gesekan yang berlebihan. Solusi untuk masalah gredek ini adalah dengan membersihkan bagian CVT dari debu dan melakukan sedikit modifikasi pada kampas kopling atau mengganti dengan kampas kopling dari motor lain.
Selain itu, masalah setang yang terasa kaku saat dikendarai juga sering terjadi pada Honda Vario. Penyebabnya bisa karena setelan komstir terlalu kencang atau mangkok komstir yang sudah aus. Masalah tarikan motor yang terasa lemah bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti keausan pada V-belt, roller, atau kampas kopling. Perawatan dan penggantian bagian yang aus diperlukan untuk mengatasi masalah ini.
Keluhan lainnya yang sering dihadapi pengguna Honda Vario adalah shockbreaker yang keras atau amblas, terutama jika sering digunakan untuk membawa beban berat. Perawatan secara rutin pada shockbreaker depan dan belakang diperlukan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara.
Dengan mengetahui berbagai keluhan yang sering muncul pada Honda Vario, pengguna bisa melakukan perawatan yang tepat untuk menghindari masalah tersebut. Mendengarkan dan merespon keluhan motor secara tepat adalah langkah penting dalam menjaga performa dan kenyamanan berkendara Honda Vario.
