Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menggunakan teknologi untuk memperkuat pengamanan World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Bali, yang berlangsung dari 18 hingga 25 Mei 2024.
“Untuk WWF kali ini, kita telah menyiapkan posko yang disebut 91 Command Center yang berlokasi di ITDC. Di sana dilengkapi dengan berbagai perangkat teknologi untuk membantu pengamanan,” kata Kepala Biro Pembinaan Operasi SOPS Polri Brigjen Pol Auliansyah Lubis.
Dalam konferensi pers online yang diadakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Auliansyah menyebutkan bahwa kamera Virtual Reality (VR) telah dipasang di 130 titik, termasuk di pintu masuk ke Pulau Bali, untuk mendukung pengamanan WWF ke-10.
Kamera VR ini dapat melakukan analisis wajah yang terhubung dengan database teroris atau pelaku kriminal. Jika ada data masyarakat yang masuk ke Bali terdeteksi dalam database mereka, hal itu akan menjadi perhatian. Hal tersebut bisa menjadi awal untuk menyelidiki keperluan mereka.
Selain itu, kamera 360 derajat dipasang di berbagai jalan di sekitar tempat acara utama dan acara sampingan WWF ke-10. Kamera tersebut dapat digunakan untuk melacak plat nomor kendaraan yang dianggap mencurigakan.
Polri juga menggunakan body worn camera untuk petugas keamanan yang bertugas agar dapat menampilkan situasi di lokasi secara langsung ke pusat komando, sehingga apabila ada kendala, bisa segera diatasi.
Pusat komando pengamanan WWF ke-10 juga terhubung dengan 1.791 CCTV di Bali serta pusat informasi lain seperti informasi cuaca dan pasang surut air laut. Aplikasi pendukung pemantauan kecepatan angin juga terhubung dengan pusat komando tersebut.
Semua teknologi ini digunakan untuk memastikan keamanan pelaksanaan WWF ke-10 di Bali.
