Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, bersama dengan Johanis Tanak yang saat ini menjabat sebagai pimpinan KPK, menyatakan niat mereka untuk mendaftar sebagai calon pimpinan KPK periode 2024-2029. Meskipun keduanya pernah terlibat dalam skandal pelanggaran etika, Tanak mengungkapkan bahwa dirinya didorong oleh teman-teman pimpinan KPK untuk ikut dalam seleksi capim KPK. Tanak juga menyebut bahwa dokumen administratifnya sudah lengkap dan tinggal dirapikan sebelum hari terakhir pendaftaran.
Di sisi lain, Nurul Ghufron juga menyatakan keinginannya untuk memimpin KPK lagi dengan alasan untuk memberantas korupsi. Meskipun Ghufron pernah terjerat dalam kasus etika terkait bantuan mutasi ASN di Kementan, dia tetap menjadikan pendaftarannya sebagai capim KPK sebagai tindakan untuk memberantas korupsi. Ghufron juga mengajak individu lain untuk ikut serta dalam seleksi pimpinan KPK, menyatakan bahwa semakin banyak peserta, semakin besar kemungkinan terpilihnya pimpinan terbaik untuk pemberantasan korupsi di Indonesia.
Pendaftaran calon pimpinan KPK dan Dewas KPK akan ditutup pada 15 Juli 2024. Hingga saat ini, sudah ada 210 pendaftar capim dan 142 pendaftar Dewas KPK per 15 Juli 2024.
