Kementerian Perindustrian dan pengamat otomotif mengusulkan pemberian insentif untuk mobil baru guna mengatasi pelemahan pasar pada tahun 2024. Pasar mobil nasional sedang mengalami penurunan, dengan penjualan wholesales turun 21 persen menjadi 334.969 unit dibandingkan tahun sebelumnya. Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain pelemahan ekonomi, kenaikan suku bunga, lonjakan kredit macet, dan pengetatan pemberian kredit.
Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyoroti kesenjangan antara pendapatan masyarakat dan harga mobil baru yang semakin melebar. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai bahwa langkah-langkah strategis perlu diambil untuk mendukung industri otomotif.
Salah satu solusi yang diajukan adalah memberikan insentif fiskal seperti diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru, seperti yang dilakukan saat pandemi Covid-19. Insentif tersebut telah berhasil meningkatkan penjualan mobil baru secara signifikan pada tahun sebelumnya. Pengamat otomotif LPEM Universitas Indonesia, Riyanto, juga mengusulkan insentif diskon PPnBM untuk model-model kendaraan tertentu sebagai stimulus jangka pendek.
Untuk solusi jangka panjang, reindustrialisasi diusulkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan mendorong pendapatan per kapita masyarakat ke kelas menengah atas hingga affluent. Solusi ini diharapkan dapat mengatasi stagnasi pasar mobil dan membantu memulihkan industri otomotif nasional.
