Gagasan mengenai strategi hilirisasi sebagai upaya mendorong ekonomi nasional perlu menjadi perhatian para calon wakil presiden (cawapres), terutama dalam debat resmi kedua yang akan diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Jumat (22/12/2023) mendatang. Ekonom dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Revindo Mohamad Dian mengatakan pentingnya penegasan masing-masing cawapres dalam menjelaskan fokus strategi hilirisasi di masa mendatang.
“Hilirisasi adalah suatu langkah yang patut didukung, tetapi produk-produk olahan yang dihasilkan memerlukan pasar internasional. Karena itu, hilirisasi harus diiringi dengan upaya kita menjadi bagian dari rantai produksi global,” ujar Revindo, dikutip Minggu (17/12/2023).
Pentingnya memahami struktur rantai pasok hingga potensi pasar produk olahan industri nasional menjadi pekerjaan rumah setiap cawapres jelang debat pada pekan depan yang khusus mempertemukan para cawapres. Masing-masing cawapres perlu menyiapkan strategi terbaik dalam mengatasi persoalan ini yang akan disampaikan dalam debat nanti.
Selain itu, setiap cawapres juga perlu mengamati sektor industri mana yang berpeluang didorong untuk meningkatkan terms of trade Indonesia.
“Terms of trade kita rendah. Rata-rata nilai ekspor kita US$ 300 sampai US$ 400 per ton, sedangkan impornya US$ 900 hingga US$ 1.000 per ton,” papar Revindo.
Setiap cawapres dan tim pemenangan kandidat capres dan cawapres perlu menyampaikan langkah-langkah ini secara lebih rinci, termasuk strategi untuk meningkatkan nilai tambah setiap komoditas ekspor potensial di pasar global.