Transmisi CVT sudah menjadi pilihan populer untuk opsi girboks otomatis di berbagai produk otomotif dalam beberapa tahun terakhir. Banyak pabrikan otomotif menggunakan CVT konvensional, namun ada yang mengembangkan transmisi CVT sendiri dengan teknologi khusus.
Beberapa varian transmisi CVT yang hadir di Indonesia antara lain iVT yang dikembangkan oleh Hyundai dan D-CVT yang diciptakan oleh Daihatsu untuk produk murah. Namun, apa perbedaan mendasar antara transmisi ini dengan CVT konvensional yang biasa digunakan?
Transmisi CVT secara umum terdiri dari puli primer dan puli sekunder yang dikendalikan oleh sabuk baja untuk mengatur rasio diameter. Rasio ini dapat diatur melalui sistem komputer ECU untuk mengoptimalkan efisiensi bahan bakar dan performa berkendara.
Perbedaan utama antara iVT Hyundai dan D-CVT Daihatsu dengan CVT konvensional terletak pada desain dan teknologinya. iVT Hyundai menggunakan rantai baja sebagai pengganti sabuk baja, yang membuat transmisi lebih kuat, responsif, dan awet. Sedangkan D-CVT Daihatsu menggunakan sistem split gear dengan tambahan planetary gear untuk meningkatkan akselerasi dan efisiensi bahan bakar.
Meskipun transmisi CVT konvensional telah ditemukan sejak akhir abad ke-19 dan telah menjadi pilihan umum untuk mobil modern, inovasi terus dilakukan oleh pabrikan untuk meningkatkan performa dan efisiensi transmisi CVT. Baik iVT Hyundai maupun D-CVT Daihatsu menawarkan keunggulan masing-masing dalam hal desain dan teknologi untuk meningkatkan pengalaman berkendara.
