Israel mulai menyasar secara pribadi para pimpinan armada Sumud Flotilla yang berlayar dalam upaya menembus blokade Gaza. Salah satu yang disoroti pejabat Israel adalah ketua Sumud Nusantara, kelompok regional yang mana delegasi Indonesia jadi anggotanya. Menteri Urusan Diaspora Israel, Amichai Chikli, menjadi ujung tombak serangan personal tersebut dengan menuduh kepemimpinan armada tersebut telah memiliki hubungan dengan Hamas dan Ikhwanul Muslimin. Laporan tersebut mengabaikan fakta bahwa Hamas adalah pengelola administrasi di Gaza, sehingga upaya kemanusiaan harus berhubungan dengan pejabat Hamas.
Anggota Komite Pengarah Sumud Flotilla yang paling disoroti terkait hubungan dengan Hamas adalah Muhammad Nadir al-Nuri, CEO Cinta Gaza Malaysia (CGM) dan direktur Sumud Nusantara. Jerusalem Post melaporkan bahwa al-Nuri berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri Hamas untuk mendanai organisasi pertahanan sipil di Gaza. Selain itu, Sumud Urusan Diaspora juga menyoroti kolaborasi antara Saif Abukeshk dengan Yahia Sarri dari Ikhwanul Muslimin Aljazair dalam konvoi gagal ke Gaza melalui Mesir.
Pernyataan dari pihak Israel menunjukkan bahwa anggota komite pengarah armada memiliki afiliasi dengan kelompok-kelompok tertentu yang dianggap teroris. Mereka dianggap tidak netral dalam misi kemanusiaan mereka. Aktivitas kolaborasi antara anggota Sumud Flotilla dengan anggota Hamas dan Ikhwanul Muslimin juga menjadi sorotan dalam upaya Israel untuk memecahkan blokade laut di Gaza. Semua kontroversi tersebut menjadi perhatian utama dalam upaya penegakan hukum internasional di wilayah tersebut.
