Pada Jumat, 29 Agustus 2025, Tentara Kamboja memantau kondisi di kawasan perbatasan Prey Chan, Banteay Meanchey, Kamboja. Masih ada sejumlah warga Kamboja di perbatasan Prey Chan yang belum mendapat kejelasan mengenai status tempat tinggal mereka akibat konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand. Sebelumnya, militer Thailand telah menutup akses jalan menuju Desa Prey Chan sehingga menghalangi warga Kamboja untuk kembali ke rumah mereka.
Pemerintah Kamboja melaporkan bahwa 24 warga negaranya terluka dalam bentrokan dengan tentara Thailand ketika mencoba memasang pagar kawat berduri di sepanjang perbatasan. Juru bicara Pen Bona menyatakan bahwa beberapa warga sipil, termasuk biksu Buddha, mengalami luka akibat insiden tersebut. Bona juga menyerukan kepada Thailand untuk mematuhi gencatan senjata yang telah disepakati pada bulan Juli sebelumnya.
Gubernur provinsi Banteay Meanchey, Kamboja, menyebutkan bahwa pasukan Thailand menembakkan gas air mata dan peluru tajam di sepanjang perbatasan. Warga yang sedang memasang kawat berduri pun melakukan protes terhadap tindakan tentara Thailand yang dianggap melanggar batas wilayah Kamboja.
Sumber: Antara
