Pertemuan KTT Luar Biasa antara Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab di Doha, Qatar, mendapat banyak sorotan. Para peserta KTT mengecam aksi Israel yang disebut ‘pengecut’ terhadap pemimpin Hamas di ibu kota Qatar. Meskipun demikian, pada KTT tersebut tidak ada janji konkret untuk mengambil tindakan balasan.
Salah satu hasil yang mungkin paling nyata dari KTT tersebut adalah janji Dewan Kerja Sama Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan bersama. Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, menggambarkan pengeboman oleh Israel sebagai tindakan yang terang-terangan, licik, dan pengecut. Negara-negara GCC telah membentuk pakta pertahanan untuk mengatasi masalah keamanan bersama.
Sheikh Tamim, dalam pidatonya, menegaskan perlunya langkah konkret untuk menghadapi tindakan Israel. Serangan terhadap mediator Hamas yang sedang berunding untuk gencatan senjata di Gaza disebutnya sebagai bukti bahwa Israel tidak sungguh-sungguh memperjuangkan perdamaian. KTT darurat ini digelar setelah serangan Israel pada 9 September yang menewaskan enam orang, memicu kemarahan di kawasan tersebut.
