Permasalahan antara CEO Malaka Project, Ferry Irwandi, dengan pihak TNI dikonfirmasi telah terselesaikan. Ferry Irwandi menjelaskan bahwa urusan dengan lembaga militer tersebut sudah berakhir setelah berkomunikasi dengan Kepala Pusat Penerangan TNI, yaitu Brigjen Freddy Ardianzah. Pada Sabtu (13/9), Ferry Irwandi menyatakan bahwa setelah berdialog dengan Freddy melalui telepon, keduanya telah saling meminta maaf atas berbagai kesalahpahaman yang terjadi. Ferry juga menegaskan bahwa tidak ada tindak lanjut hukum dari pihak TNI terhadap dirinya.
Di samping itu, Ferry Irwandi mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diterimanya dari berbagai pihak dan mendorong semua orang untuk kembali fokus pada tuntutan yang ada. Ia juga menekankan perlunya memperjuangkan nasib beberapa warga sipil yang masih ditangkap atau hilang. Meskipun TNI sempat mengklaim adanya dugaan tindak pidana pencemaran nama baik oleh Ferry, namun langkah hukum mereka terganjal dengan putusan Mahkamah Konstitusi.
Kendati demikian, Freddy Ardianzah dari TNI menyatakan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang langkah hukum selanjutnya setelah menemukan indikasi tindak pidana lain. Freddy juga menegaskan bahwa TNI menghormati putusan Mahkamah Konstitusi dan memastikan akan taat pada hukum yang berlaku. Ia juga mengajak seluruh warga negara untuk menyampaikan pendapat dalam koridor hukum yang berlaku dan menjauhi penyebaran disinformasi, fitnah, serta kebencian yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
