Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, mengecam tindakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang disebut telah merusak harapan pembebasan sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza. Pernyataan tersebut disampaikan menjelang kehadiran Sheikh Mohammed di sidang Dewan Keamanan PBB setelah Israel meluncurkan serangan terhadap para pemimpin Hamas di Doha. Kemarahan yang meluas di negara-negara Teluk terkait serangan tersebut terungkap dalam komentar tajam Sheikh Mohammed, yang menyatakan bahwa Netanyahu telah mematikan harapan bagi para sandera yang bergantung pada mediasi gencatan senjata. Qatar telah menegaskan komitmennya untuk terus mendorong upaya diplomasi dan akan membahas serangan tersebut dalam KTT Arab-Islam pekan depan. Dewan Keamanan PBB telah menyatakan keprihatinan atas serangan tersebut tanpa menyebut nama Israel serta menekankan pentingnya deeskalasi. Peristiwa ini berdampak besar secara diplomatik dan regional, tak hanya mengejutkan negara-negara kawasan tetapi juga dapat menghambat upaya perdamaian dan pembebasan sandera. Selain itu, ribuan warga Palestina terus mengungsi dari Kota Gaza yang tengah berada dalam krisis kelaparan akibat serangan Israel sebelumnya. Meskipun Hamas menyatakan pemimpin senior mereka selamat dari serangan di Doha, lima anggota lainnya tewas termasuk anggota tim negosiasi Hamas. Qatar telah menggelar pemakaman bagi para korban serangan dan Emir Qatar turut hadir dalam upacara tersebut. Semua ini merupakan bagian dari upaya pemulihan dan penyelesaian konflik yang semakin rumit di kawasan tersebut.
