Narkoba atau narkotika dan obat-obatan berbahaya adalah zat yang dapat menyebabkan kecanduan jika dikonsumsi tanpa pengawasan medis. Penyalahgunaan narkoba tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga kehidupan sosial serta bisa berujung pada kematian. Pecandu umumnya mencoba narkoba karena faktor rasa ingin tahu atau dorongan lingkungan, namun efek ketenangan maupun halusinasi membuat mereka sulit berhenti mengonsumsinya. Jika tidak ditangani dengan cepat, dosis konsumsi akan meningkat dan menyebabkan ketergantungan yang akut.
Ciri fisik pemakai narkoba meliputi penurunan kesadaran, kesulitan bernapas, gangguan fisik dan psikologis, serta kejang-kejang akibat overdosis. Kerusakan sistem saraf pusat, organ vital, dan risiko tertular penyakit menular seperti hepatitis dan HIV adalah dampak serius bagi pecandu. Dari segi psikologis, pecandu dapat mengalami kecemasan, depresi, perilaku agresif, hingga keinginan menyakiti diri.
Keluarga dan orang terdekat memiliki peran penting dalam membantu pecandu keluar dari jeratan narkoba. Berikut cara menyikapi orang terdekat yang kecanduan narkoba: 1. Jangan tunda intervensi, segera lakukan tindakan sebelum kondisinya memburuk. 2. Ekspresikan kepedulian dengan jujur dan penuh empati. 3. Luangkan waktu untuk mendengarkan agar mereka merasa didengar dan dipahami. 4. Berikan informasi mengenai opsi pengobatan yang tersedia. 5. Bersiap menghadapi penolakan, dekati mereka kembali di waktu yang tepat. 6. Hindari ancaman dan hukuman, sikap keras hanya akan membuat pecandu merasa bersalah. 7. Pemulihan butuh waktu dan dukungan yang konsisten.
Jika memiliki teman yang terjerat narkoba, jaga hubungan tanpa ikut menggunakan narkoba, tunjukkan kepedulian, ajak berdiskusi, dan bantu hubungkan dengan tenaga profesional. Dengan pendekatan penuh empati, komunikasi terbuka, serta dukungan medis yang tepat, pecandu narkoba masih memiliki kesempatan untuk pulih dan hidup sehat. Narkoba adalah musuh bersama yang harus diperangi dengan bersama.