Kediri – Kasus dugaan pelecehan dan penyiksaan terhadap seorang tahanan berinisial AP di Lapas Kelas IIA Kediri telah menggegerkan masyarakat setempat. Korban diduga menjadi korban perlakuan kejam dari dua sesama narapidana di dalam sel.
Menurut kuasa hukum korban, Mohammad Rofian, dua pelaku yang terlibat dalam kasus ini adalah RM dan AD. RM diduga sering melakukan sodomi terhadap korban, memaksa AP menelan cacing, bahkan mengancam akan membunuh keluarganya setelah keluar dari penjara. Sementara itu, AD disebut melakukan kekerasan lain, seperti memaksa korban menelan staples, mengencingi wajahnya, dan memaksa korban meminum air kloset.
Rofian menekankan bahwa perbuatan tersebut sangat tidak manusiawi dan menuntut agar para pelaku diberikan sanksi tambahan sesuai hukum yang berlaku. Pihak Lapas Kelas IIA Kediri telah membenarkan kejadian tersebut. Kepala Lapas, Solichin, mengatakan bahwa para pelaku telah dipindahkan ke sel isolasi sebagai langkah pencegahan terhadap kejadian serupa di masa depan.
Menyikapi hal ini, Solichin menegaskan bahwa tindakan kejam tersebut tidak akan diampuni dan menunggu arahan dari Kanwil terkait sanksi lanjutan yang akan diberikan kepada para pelaku. Kejadian ini menjadi sorotan dan menunjukkan perlunya penegakan hukum yang tegas untuk melindungi hak asasi manusia para tahanan di Lapas Kelas IIA Kediri.
