Setiap orang pasti pernah mengalami situasi di mana mereka sedang dalam perjalanan dengan kereta api dan tiba-tiba bumi berguncang akibat gempa. Ketika hal ini terjadi, rangkaian kereta biasanya akan dihentikan. Tetapi, mengapa langkah ini diperlukan setiap kali terjadi gempa?
Ketika gempa dengan kekuatan magnitudo 4,9 mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu malam, KAI Commuter segera menghentikan sementara perjalanan KRL untuk memeriksa keamanan rel. Penghentian perjalanan ini adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga keselamatan penumpang.
Gempa bisa merusak rel, jembatan, atau terowongan, menyebabkan kerusakan yang tidak selalu langsung terlihat. Oleh karena itu, kereta harus dihentikan untuk mencegah kemungkinan kecelakaan serius. Tim khusus akan memeriksa jalur dan infrastruktur yang mendukungnya, memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan perjalanan.
Menghentikan perjalanan kereta setelah gempa bukanlah keputusan spontan, melainkan bagian dari SOP PT Kereta Api Indonesia. Ini dilakukan untuk melindungi penumpang, memberi mereka kesempatan untuk tetap aman dan mengikuti instruksi petugas. Dengan penghentian ini, risiko cedera akibat guncangan mendadak bisa diminimalkan.
Dengan langkah-langkah yang diambil oleh KAI Commuter setelah gempa, jelas bahwa keselamatan penumpang merupakan prioritas utama. Memahami alasan di balik penghentian kereta saat gempa juga memberikan rasa tenang dan kepercayaan bahwa sistem keselamatan transportasi publik telah direncanakan dengan baik. Selalu diingat bahwa keselamatan selalu menjadi hal terpenting dalam setiap perjalanan.