Tidur adalah waktu istirahat yang seharusnya bermanfaat bagi tubuh dan pikiran kita. Namun, bagi sebagian orang, tidur justru dapat menjadi momen yang memicu kecemasan yang sulit dijelaskan. Kondisi ini dikenal sebagai sleep anxiety atau kecemasan saat tidur.
Menurut Siloam Hospitals, sleep anxiety merupakan perasaan cemas atau takut ketika akan tidur. Orang yang mengalami sleep anxiety seringkali didera oleh pikiran negatif yang membuat mereka sulit untuk bersantai dan tetap waspada. Tentu saja, kondisi ini dapat berdampak pada kualitas tidur dan kesehatan secara keseluruhan.
Biasanya, sleep anxiety berkaitan dengan masalah kesehatan mental atau gangguan tidur tertentu. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko sleep anxiety antara lain adalah gangguan kecemasan umum, PTSD, panic disorder, skizofrenia, restless legs syndrome, sleep apnea, sleepwalking, konsumsi alkohol berlebih, dan gangguan metabolik seperti hipertiroidisme.
Gangguan kecemasan dan gangguan tidur seringkali berjalan beriringan. Orang yang mengalami kecemasan cenderung sulit tidur, sedangkan insomnia juga bisa memicu kecemasan sebelum tidur. Siklus inilah yang membuat sleep anxiety semakin sulit diatasi.
Gejala sleep anxiety bisa dialami oleh orang dewasa, remaja, maupun anak-anak. Gejala tersebut dapat bersifat emosional atau fisik. Gejala emosional umumnya meliputi kelelahan, sulit berkonsentrasi, perasaan gelisah, gugup, dan marah, rasa takut akan bahaya, serta serangan panik terutama di malam hari. Sementara gejala fisiknya mencakup masalah pencernaan, keringat berlebih, detak jantung dan napas cepat, otot tegang, dan gemetar.
Penderita sleep anxiety seringkali terus berpikir tentang tugas yang harus dilakukan besok, menyesali hal-hal yang belum selesai, dan merasa takut tidak bisa tidur. Kebiasaan ini bisa membuat mereka semakin tertekan dan sulit beristirahat.
Jika dibiarkan berlarut-larut, sleep anxiety dapat menyebabkan komplikasi serius pada kesehatan seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes, stroke, obesitas, dan aritmia. Maka dari itu, penting untuk mengatasi sleep anxiety dengan serius.
Penanganan utama sleep anxiety biasanya dilakukan melalui psikoterapi. Dokter juga bisa meresepkan obat-obatan untuk membantu mengendalikan kecemasan. Selain itu, ada beberapa langkah mandiri yang bisa dilakukan untuk mengatasi sleep anxiety, seperti menerapkan kebiasaan tidur sehat, tetap aktif secara fisik, dan menggunakan teknik relaksasi.
Jika kecemasan saat tidur terus berlanjut atau semakin parah, segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional agar mendapatkan penanganan yang tepat.