Slovenia menjadi negara pertama di Uni Eropa yang melarang semua perdagangan senjata dengan Israel terkait konflik di Gaza. Tindakan ini datang sebagai respons terhadap kritik yang semakin meningkat terhadap Israel atas krisis kemanusiaan global di Gaza. Pemerintah Slovenia menyatakan bahwa negara tersebut tidak akan menunggu keputusan UE dan akan segera melarang impor, ekspor, dan transit senjata ke dan dari Israel. Mereka menegaskan pentingnya bertindak secara mandiri dalam situasi di mana bantuan kemanusiaan tidak mencapai warga yang membutuhkan di Gaza.
Slovenia juga tidak memberikan izin ekspor senjata dan peralatan militer ke Israel sejak Oktober 2023 karena konflik tersebut. Negara ini juga telah mengakui Palestina sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri pertempuran di Gaza. Selain itu, Slovenia juga melarang dua menteri sayap kanan Israel memasuki negara tersebut, menyebut keduanya sebagai “persona non grata,” karena dianggap memprovokasi kekerasan ekstrem dan melanggar hak asasi manusia Palestina dengan pernyataan kontroversial mereka.
Sementara itu, Portugal sedang mempertimbangkan kemungkinan pengakuan negara Palestina setelah langkah serupa oleh Spanyol, Irlandia, dan Norwegia. Portugal ingin mencapai posisi yang seragam dengan negara-negara UE lainnya sebelum mengambil langkah resmi yang sama. Sebagian besar negara-negara Eropa Timur serta Swedia dan Siprus telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Keputusan akhir masih harus ditentukan dalam Majelis Umum PBB nanti pada bulan September. Sejumlah negara dan badan dunia telah memberikan pengakuan de facto kepada Palestina sebagai negara non-anggota sejak tahun 2012.
