Saat memasuki tahun ajaran baru, orang tua menjadi antusias dalam mengantar anak-anak ke sekolah, terutama bagi yang baru pertama kali memasuki jenjang sekolah dasar (SD). Sekolah bukan hanya tempat belajar bagi anak-anak, tetapi juga tempat untuk bermain dan berinteraksi dengan teman-teman mereka, termasuk saat istirahat dan jajan di kantin sekolah.
Namun, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kebiasaan jajan anak di sekolah. Anak-anak sering tergoda oleh makanan atau minuman yang menarik tampilannya atau rasanya manis, tanpa memperhatikan kandungan gizinya. Minuman manis berwarna seringkali menjadi pilihan favorit mereka.
Minuman manis berwarna umumnya mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi. Jika dikonsumsi secara berlebihan, minuman ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari gangguan berat badan hingga penyakit kronis. Oleh karena itu, ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai oleh orang tua terkait dengan konsumsi minuman manis berwarna oleh anak-anak.
Risiko tersebut antara lain peningkatan risiko obesitas, potensi terkena diabetes, kemungkinan terjadinya penyakit liver, risiko adiksi, kerusakan gigi, peningkatan risiko pembentukan batu ginjal, potensi terkena penyakit jantung, dan risiko kanker. Orang tua disarankan untuk membatasi konsumsi minuman manis berwarna pada anak-anak sejak dini dan menggantinya dengan air putih atau jus buah alami tanpa tambahan pemanis.
Melalui pengawasan yang baik dari orang tua dan sekolah, diharapkan anak-anak dapat mengembangkan kebiasaan makan dan minum yang lebih sehat demi mendukung pertumbuhan mereka dengan optimal. Jadi, penting bagi setiap orang tua untuk memberikan perhatian khusus terhadap apa yang dikonsumsi anak-anak mereka di sekolah. Serta memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga pola makan dan minum yang sehat agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan kuat.
