Sindrom Stevens Johnson (SJS) adalah bentuk reaksi hipersensitivitas berat yang disebabkan oleh respons tubuh yang berlebihan terhadap obat-obatan atau infeksi tertentu. Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kulit tangan atau kaki, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain yang memiliki selaput lendir, seperti mata, mulut, organ kelamin, dan saluran pencernaan. Area kulit yang terkelupas karena dampak SJS umumnya kurang dari 10% dari permukaan kulit tubuh. Penderita biasanya mengalami ruam merah atau keunguan yang menyebar, lepuhan, dan pengelupasan kulit yang sangat nyeri.
SJS merupakan kondisi alergi serius dan berisiko tinggi sehingga memerlukan perawatan intensif di rumah sakit untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Gejala awalnya sering tidak disadari karena mirip dengan flu biasa, seperti demam, batuk, nyeri otot, atau sakit kepala. Namun, ketika ruam dan lepuhan muncul, kondisi dapat memburuk dan menyebabkan kerusakan kulit yang rentan terhadap infeksi.
Berdasarkan faktor pemicunya, SJS dapat disebabkan oleh jenis obat tertentu seperti obat asam urat, pereda nyeri, antibiotik, obat antikejang, antivirus, dan lainnya. Pada anak-anak, virus lebih sering menjadi pemicu daripada bakteri atau paparan sinar ultraviolet. Ada faktor risiko tambahan seperti riwayat keluarga, kelainan genetik, atau kondisi medis tertentu yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami SJS.
Penanganan SJS fokus pada menghentikan pemicu reaksi, memberikan obat pereda nyeri, antibiotik, dan obat antiinflamasi. Selain itu, perawatan tambahan seperti pemberian cairan dan nutrisi, kompres luka, dan obat mata juga diberikan untuk mendukung proses penyembuhan. Penanganan dini sangat penting dalam kesembuhan pasien, sehingga gejala SJS tidak boleh diabaikan.
Meskipun SJS jarang terjadi, namun dampaknya sangat berisiko bagi penderitanya sehingga memerlukan perawatan yang panjang. Konsultasikan dengan dokter, khususnya spesialis kulit, untuk mendapatkan penanganan yang tepat segera setelah gejala muncul. Artinya, kehadiran SJS dapat menyebabkan konsekuensi yang fatal jika tidak ditangani dengan serius.