Asap yang membubung ke langit di Jalur Gaza terlihat jelas dari Israel selatan. Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, mengalami serangan dari pasukan militer Israel (IDF) yang terus mengepung fasilitas medis di Bait Lahia, Gaza Utara. Sejak 13 Mei 2025, serangan IDF semakin intensif di Gaza Utara, membuat RS Indonesia lumpuh dan tidak dapat memberikan pelayanan medis. Bahkan pengurusan jenazah di rumah sakit tersebut terhenti total, menyebabkan puluhan jenazah dibiarkan membusuk di ruang jenazah. Warga sekitar RS Indonesia juga terpaksa mengungsi demi keselamatan karena ancaman serangan bom IDF yang semakin dekat ke area rumah sakit.
Dalam situasi ini, Direktur RS Indonesia di Gaza Utara, Dr. Marwan al-Sultan, mendesak komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan agresi di Jalur Gaza. Ia mencermati bahwa tindakan IDF yang mengepung rumah sakit merupakan pelanggaran hukum internasional dan ilegal. Dr. Marwan juga menjelaskan bahwa IDF menggunakan drone untuk menargetkan unit perawatan intensif di rumah sakit dengan tembakan. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan warga sipil dan keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan di Gaza Utara.
Perlu perhatian dari semua pihak untuk menghentikan kebrutalan yang terjadi di Jalur Gaza dan memberikan perlindungan kepada fasilitas medis serta warga sipil yang terdampak. Semua pihak diharapkan dapat turut serta dalam upaya perdamaian dan kemanusiaan di kawasan tersebut demi terwujudnya keadilan dan keamanan bagi seluruh penduduk Jalur Gaza.
