Home Opini Kesan Nakba dalam Sejarah Kemanusiaan Palestina

Kesan Nakba dalam Sejarah Kemanusiaan Palestina

0

Konflik antara Israel dan Palestina telah menjadi konflik terpanjang dalam sejarah peradaban dunia. Banyak pakar percaya bahwa konflik tersebut lebih dari sekadar perang militer, tetapi juga mencakup operasi pendudukan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina. Menurut Omer Bartov, seorang Profesor Studi Holocaust dan Genosida di Universitas Brown, keadaan di Gaza dapat disebut sebagai genosida karena lebih dari 40.000 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, menjadi korban pembantaian oleh militer Israel.

Francesca Albanese, seorang pengacara dan peneliti hak asasi manusia yang telah berdedikasi selama 20 tahun sebagai pakar HAM untuk PBB, juga menentang keras tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap rakyat Palestina. Laporan terbaru dari Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB mengungkapkan tuduhan terhadap Israel, termasuk genosida dan kekerasan seksual terhadap rakyat Palestina di Wilayah Palestina yang Diduduki dan Yerusalem Timur.

Pope Fransiskus pun meminta adanya investigasi mendalam terkait invasi Israel ke Palestina, sebagian ahli hubungan internasional menyatakan bahwa apa yang sedang terjadi di Gaza memiliki ciri-ciri genosida. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional MUI, Sudarnoto Abdul Hakim, juga menilai serangan Israel ke Gaza sebagai genosida karena berdampak pada hancurnya aspek kehidupan di Gaza.

Sejarah konflik antara Israel dan Palestina mencakup peristiwa Nakba tahun 1948, yang melibatkan pembunuhan dan pengusiran ribuan rakyat Palestina oleh pendudukan Zionis Israel. Sebelum peristiwa Nakba, rakyat Palestina dari berbagai agama hidup damai dan saling menghormati satu sama lain.

Indonesia sejak lama telah aktif mendukung kemerdekaan Palestina melalui berbagai lembaga kemanusiaan dan upaya diplomasi. Dukungan tersebut sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang dipegang teguh oleh bangsa Indonesia. Melalui peran sebagai Middle Power, Indonesia secara aktif terlibat dalam forum internasional untuk menyuarakan penyelesaian konflik dengan solusi dua negara dan memberikan kemerdekaan penuh bagi Negara Palestina.

Keberanian Afrika Selatan dalam menyeret Israel ke International Court of Justice (ICJ) sebagai bentuk perlawanan terhadap serangan di Gaza juga patut dicontoh oleh negara-negara anti neo-kolonialisme, termasuk Indonesia. Dengan komitmen dan diplomasi yang kuat, Indonesia diharapkan dapat terus berjuang demi kedaulatan dan perdamaian bagi rakyat Palestina.

Source link

Exit mobile version