Warga suku Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mengalami insiden gigitan ular tanah yang menyebabkan dua korban meninggal. Ketua Sahabat Relawan Indonesia (SRI), Muhammad Arif Kirdiat, mengungkapkan bahwa kasus gigitan ular berbisa ini sering terjadi saat warga Badui membuka lahan pertanian ladang di pedalaman. Untuk mengatasi masalah ini, SRI memberikan edukasi kepada masyarakat Badui tentang pencegahan gigitan ular, baik sebelum maupun setelah kejadian.
Strategi pencegahan yang diterapkan SRI antara lain adalah memberikan pengetahuan tentang cara menghindari gigitan ular saat berada di kawasan hutan serta memberikan penanganan medis yang tepat saat terjadi gigitan. Selain itu, SRI juga berencana untuk mengimpor serum antibisa ular dari Thailand, mengingat produksi serum tersebut di negara tersebut merupakan yang terbesar di dunia.
Upaya edukasi dan pencegahan ini diharapkan dapat membantu masyarakat Badui dalam menghadapi masalah gigitan ular berbisa di masa depan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi SRI untuk mencegah lebih banyak korban jiwa akibat insiden gigitan ular di wilayah tersebut.
