Home Politik Pendidikan Berdampak: Kisah Lulusan Terbaik UKRIDA

Pendidikan Berdampak: Kisah Lulusan Terbaik UKRIDA

0

Micel, seorang mahasiswi dari Program Studi Psikologi Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), meraih prestasi menjadi lulusan pertama di keluarganya dengan IPK 3.94. Wisuda ke-67 UKRIDA bukan hanya mengenakan toga, tetapi juga diiringi dengan kisah perjuangan yang bermakna. Micel menemukan dukungan untuk tumbuh dan berkembang di kampus ini, bukan hanya secara akademis tetapi juga sebagai individu yang utuh. Di tengah aktivitas akademis seperti kelas, diskusi, seminar, dan kegiatan organisasi, Micel mengerti bahwa ilmu tidak hanya tentang teori dan angka. Belajar berani bersuara, berempati, dan menjadi diri sendiri tanpa rasa takut dihakimi adalah bagian dari proses transformasinya. Cerita Micel mencerminkan salah satu aspek dari tema besar “Pendidikan Berdampak” yang diusung UKRIDA pada wisuda tersebut.

Wisuda ini berlangsung di Pullman Ballroom Central Park, Jakarta, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Rektor UKRIDA, Prof Herman Parung, menekankan pentingnya lulusan menjadi agen perubahan di era yang dihadapi saat ini, sebut saja Society 5.0. Hal ini ditandai dengan tantangan global dan disrupsi teknologi, termasuk kecerdasan buatan. UKRIDA dan lulusannya diharapkan tidak hanya cerdas, tetapi juga adaptif, kreatif, dan mampu memberikan dampak positif. Kontribusi positif UKRIDA juga diakui oleh Tri Munanto dari LLDIKTI Wilayah III Jakarta. Program “Diktisaintek Berdampak” dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi mendorong perguruan tinggi untuk aktif berkontribusi dalam komunitasnya.

Selain infrastruktur, dampak positif pendidikan juga bisa dilihat dari keberhasilan dr. Stephanie Angeline dan Pdt. Markus Hadinata, lulusan Magister Manajemen, yang telah aktif melayani masyarakat dalam bidang kesehatan dan agama. Dengan IPK yang tinggi, mereka memadukan pendidikan dengan peran sosial mereka. UKRIDA melalui kurikulum yang fleksibel dan relevan, tidak hanya menyampaikan pengetahuan tetapi juga nilai-nilai seperti etika, ketekunan, dan integritas. Pemikiran ke depan ditekankan dengan pembangunan Laboratorium AI lintas disiplin, namun tetap mengingatkan bahwa AI tidak bisa menggantikan peran manusia.

Kerjasama aktif UKRIDA dengan lebih dari 180 mitra dari berbagai latar belakang diharapkan dapat menciptakan dampak nyata dalam pendidikan dan kehidupan masyarakat. Dari cerita para lulusan hingga komitmen institusional terhadap inovasi dan kolaborasi, UKRIDA menegaskan bahwa pendidikan berdampak adalah prinsip yang hidup di setiap lulusan dan lingkungan kampus. Perubahan positif, meski perlahan, akan terus diupayakan untuk Indonesia dan dunia.

Source link

Exit mobile version