Pengaruh kebijakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menaikkan tarif impor sangat terasa di pasar otomotif negara tersebut. Beberapa produsen mobil memilih untuk menunda pengiriman ke Amerika Serikat. Jaguar Land Rover, salah satunya, telah memutuskan untuk menahan pengapalan mobil selama satu bulan untuk memperhitungkan dampak dari tarif impor yang diterapkan Trump. Pada tanggal 2 Maret 2025, Trump mengumumkan peningkatan tarif impor sebagai respons terhadap ketidakseimbangan perdagangan Amerika dengan negara-negara lain, termasuk tarif 25 persen untuk mobil impor.
Meskipun demikian, Jaguar Land Rover menyatakan bahwa Amerika Serikat tetap menjadi pasar penting bagi mereka. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menanggapi kebijakan tarif Trump dengan kepala dingin dan masih dalam proses negosiasi dengan pemerintahan Trump. Selain itu, merek premium Audi yang merupakan bagian dari Volkwagen juga menahan distribusi mobilnya ke Amerika. Mereka menunda pengapalan mobil hingga waktu yang tidak ditentukan untuk melihat efek dari tarif Trump terhadap bisnis mereka.
Data dari Cox Automotive menunjukkan bahwa rata-rata produsen otomotif memiliki stok mobil yang cukup untuk tiga bulan di Amerika Serikat. Hal ini memberi mereka kesempatan untuk merancang strategi bisnis baru sambil menahan distribusi. Audi sendiri dikabarkan memiliki 37 ribu unit mobil di gudang mereka di Amerika, setara dengan penjualan selama satu bulan. Para eksekutif dari produsen otomotif Eropa telah bertemu dengan Presiden Uni Eropa untuk merundingkan respons terbaik terhadap tarif Trump.