Penggunaan mobil listrik di Indonesia semakin berkembang, terutama di kota-kota besar. Namun, salah satu masalah utama yang dihadapi pengguna mobil listrik adalah ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). Kini, jumlah SPKLU yang tersebar dari Pulau Jawa hingga Papua semakin meningkat, memudahkan para pemilik mobil listrik untuk mengisi daya dengan lebih efisien.
SPKLU atau stasiun pengisian kendaraan listrik umum adalah infrastruktur yang memungkinkan pengguna mobil listrik untuk mengisi daya baterai kendaraan mereka. Dengan berbagai jenis colokan yang tersedia, seperti AC charging, DC charging CHAdeMO, dan DC charging Combo tipe CCS2, pemilik mobil listrik dapat melakukan perjalanan dengan lebih nyaman tanpa khawatir kehabisan daya di tengah jalan.
Keberadaan SPKLU sangat penting untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dengan semakin banyaknya SPKLU, minat masyarakat untuk beralih ke mobil listrik semakin meningkat. Selain itu, mobil listrik juga membantu mengurangi emisi karbon yang merusak lingkungan. Di negara-negara maju, keberadaan SPKLU bahkan menjadi strategi nasional untuk menekan emisi karbon. Indonesia sendiri telah menetapkan target Net Zero Emission 2060, dan pengembangan infrastruktur SPKLU menjadi salah satu elemen kunci dalam mencapai target tersebut.
Lokasi SPKLU tersebar di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Jabodetabek, Bandung, Sumatra, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Dengan adanya berbagai lokasi ini, pengguna mobil listrik di Indonesia diharapkan dapat dengan mudah menemukan stasiun pengisian terdekat untuk mengisi daya mobil listrik mereka. Selain mendukung pertumbuhan kendaraan listrik, SPKLU juga membantu dalam mengurangi polusi dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan demikian, para pemilik mobil listrik dapat semakin dimudahkan dalam melakukan perjalanan jarak jauh dengan kendaraan ramah lingkungan mereka.
