Gempa Hebat Mengguncang Myanmar, Menyebabkan Kerusakan Parah
Ketika hari mulai gelap di Mandalay, banyak penduduk memilih untuk tidur di tenda-tenda kecil di jalanan daripada kembali ke rumah mereka. Mereka khawatir bangunan lemah akan runtuh akibat gempa bumi. Mandalay merupakan salah satu daerah yang paling terdampak oleh gempa bumi hari Jumat, dengan gempa berkekuatan 7,7 skala Richter diikuti oleh gempa susulan 6,4 skala Richter.
Seorang saksi mata, Ko Ko yang sedang mengemudikan mobilnya saat gempa terjadi, mengatakan bahwa banyak bangunan di Mandalay rusak parah. Menurutnya, masih diperlukan waktu untuk mengetahui tingkat kerusakan secara menyeluruh. Setidaknya 144 orang dilaporkan tewas akibat gempa tersebut.
Myanmar saat ini diperintah oleh junta militer yang represif, setelah merebut kekuasaan pada tahun 2021 dan melarang sebagian besar media independen. Militer merebut kekuasaan setelah menggulingkan pemerintahan terpilih Aung San Suu Kyi, sehingga memicu perlawanan bersenjata dari berbagai kelompok pro-demokrasi.
Setelah gempa bumi, militer yang memiliki sedikit sekutu, meminta bantuan internasional menunjukkan kekhawatiran mereka atas kerusakan yang terjadi. Sejumlah bangunan, termasuk masjid, hotel, dan rumah-rumah di Mandalay dilaporkan hancur akibat gempa tersebut.
Korban yang semakin bertambah membuat situasi semakin memprihatinkan, dengan banyak orang terperangkap di dalam reruntuhan bangunan. Kehancuran yang ditimbulkan oleh gempa bumi ini memberikan dampak yang sangat merusak bagi warga Myanmar, khususnya di daerah Mandalay.
