Sebuah helikopter pemadam kebakaran jatuh di Uiseong, Korea Selatan, ketika berusaha memadamkan kebakaran hutan yang melanda wilayah tersebut. Pilot helikopter tersebut tragisnya tewas dalam kecelakaan tersebut, menambah daftar korban jiwa dari kebakaran hutan terburuk dalam sejarah Korea Selatan. Saat ini, jumlah korban jiwa telah mencapai 26 orang, dengan lebih dari 27 ribu orang harus mengungsi karena api yang merajalela. Keadaan angin kencang dan kondisi cuaca yang ekstrim semakin memperburuk situasi, memaksa pemerintah Korea Selatan untuk menutup sekolah-sekolah dan mengeluarkan perintah evakuasi bagi ribuan orang.
Korban jiwa dari kebakaran hutan ini semakin bertambah ketika salah satu helikopter pemadam kebakaran jatuh saat sedang melakukan operasi pemadaman api. Hal ini menjadikan pemerintah Korea Selatan harus menutup sementara armada helikopter pemadam kebakaran mereka. Masalah teknis dan keterbatasan armada helikopter pemadam kebakaran telah menjadi perhatian, terutama setelah laporan bahwa delapan dari 48 helikopter yang mereka miliki tidak dapat beroperasi karena sanksi yang terkait dengan peristiwa di Ukraina.
Dalam upaya pemadaman kebakaran yang meluas, banyak pihak yang terlibat, termasuk Badan Meteorologi Korea, Kementerian Keselamatan, dan Dinas Kehutanan Korea. Mereka telah mengerahkan puluhan ribu petugas pemadam kebakaran dan ratusan helikopter untuk membantu memadamkan api yang melanda berbagai area di Korea Selatan, termasuk situs Warisan Dunia UNESCO yang terancam oleh kebakaran ini. Meskipun kondisi cuaca yang tidak bersahabat, diharapkan hujan dapat membantu meredakan situasi dan memudahkan proses pemadaman kebakaran ini. Semua pihak terus berupaya untuk mengatasi kebakaran hutan ini dan mencegah kerugian yang lebih besar.
Sumber: Reuters