Home Politik Adat Ngarot Lelea: Tradisi Bersejarah yang Melintasi Waktu

Adat Ngarot Lelea: Tradisi Bersejarah yang Melintasi Waktu

0

Ngarot Lelea, Tradisi Masyarakat Lelea yang Terus Bertahan

Chintia, seorang gadis remaja asal Desa Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengungkapkan harapannya agar tradisi Ngarot Lelea terus berlanjut. Ngarot merupakan tradisi yang sudah berlangsung puluhan tahun dan masih eksis hingga saat ini. Tradisi ini dilakukan untuk menyambut masa tanam dan merupakan pesta warga desa Lelea yang diwariskan oleh Ki Buyut Kapol.

Menurut Kuwu Lelea, Raidi, Ngarot berasal dari kata ngaleueut yang artinya menikmati jamuan. Tradisi Ngarot dimulai sekitar abad ke-16 di masa Ki Buyut Kapol atau Ki Kuwu Canggara Wirena. Elemen penting dalam Ngarot Lelea antara lain menghiasi rambut gadis dengan bunga kenanga, iringan musik tradisional, perjaka Ngarot, dan prosesi adat.

Raidi menjelaskan bahwa bunga kenanga di kepala gadis Ngarot menjadi simbol keindahan dan kehormatan. Hanya gadis yang masih perawan yang boleh ikut adat Ngarot, karena bunga kenanga akan layu jika dikenakan oleh gadis yang sudah tidak perawan. Prosedur Ngarot Lelea juga melibatkan penyerahan bibit padi, air kemakmuran, pupuk, raksa bumi, dan tanaman obat.

Meskipun modernisasi merambah, tradisi Ngarot Lelea tetap bertahan. Desa Lelea mendapat perhatian dari Pertamina sebagai desa budaya yang mempertahankan tradisi. Pertamina bersinergi dengan masyarakat Lelea untuk menjaga eksistensi adat Ngarot. Melalui program berbasis kebutuhan masyarakat, Pertamina ingin membantu dalam melestarikan budaya dan kesenian setempat.

Event Ngarot di Desa Lelea masih perlu ditingkatkan dalam hal informasi dan publikasi. Sinergi antara kelompok muda dan generasi tua Lelea juga menjadi fokus untuk menjaga eksistensi kelompok kesenian. Pertamina berupaya melibatkan kelompok-kelompok kesenian dalam setiap event yang diselenggarakan agar tradisi Ngarot tetap berlangsung dan bernilai ekonomis.

Source link

Exit mobile version