Jenderal Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), Jenderal Ebrahim Jabbari, menyatakan bahwa serangan rudal besar akan menghancurkan Israel, terutama kota Tel Aviv dan Haifa. Operasi Janji Setia 3 yang telah dijanjikan sebelumnya oleh Iran tetap menjadi rencana yang akan dilaksanakan pada waktu yang tepat. Sebelumnya, Iran telah melancarkan serangan rudal dan drone ke Israel pada tahun 2024, namun tingkat keberhasilannya terbatas karena pertahanan udara Israel yang dikombinasikan dengan intervensi Amerika Serikat dan sekutunya.
Jabbari, sebagai penasihat Kepala IRGC, komandan Hossein Salami, mengklaim bahwa Amerika Serikat tidak berdaya melawan Yaman. Ia juga menegaskan bahwa front militan di Lebanon, Irak, dan Palestina telah siap, dengan instruksi tambahan dari Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei untuk meningkatkan jangkauan rudal Iran. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, merespons ancaman Iran tersebut dengan serius, menyatakan bahwa Israel siap untuk bertahan.
Dalam situasi seperti ini, Sa’ar menekankan bahwa belajar dari sejarah adalah penting, dan jika musuh menyatakan tujuannya untuk menghancurkan, maka harus dipercayai. Israel bersiap untuk menghadapi ancaman ini dengan tegas. Perkataan Jabbari dan tanggapan Sa’ar menandai eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel, yang dapat memiliki dampak yang luas dalam geopolitik regional. Penundaan atau pencegahan konflik bersenjata menjadi kunci untuk mencegah kerugian terhadap kedua belah pihak.