Baru-baru ini, tagar #KaburAjaDulu tiba-tiba viral dan ramai dibicarakan di media sosial. Tagar ini sebenarnya mencerminkan kegelisahan generasi muda Indonesia terhadap situasi ekonomi, politik, dan sosial di dalam negeri, yang mendorong mereka untuk mempertimbangkan peluang di luar negeri. Tagar ini sebenarnya merupakan bentuk kritikan terhadap kondisi di Indonesia, terutama dalam hal kesenjangan sosial, termasuk pendidikan, lapangan kerja, jaminan kesehatan, kebebasan berekspresi, dan lainnya. Tagar ini menjadi alat bagi banyak generasi muda untuk melarikan diri dari Indonesia, namun sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk mempertimbangkan tujuan yang tepat.
Sejumlah negara menjadi pilihan menarik bagi para pencari peluang di luar negeri. Misalnya, Jepang yang terkenal dengan bunga sakura dan kesempatan kerja bagi tenaga kerja asing. Portugal, negara Eropa Barat dengan biaya hidup terjangkau dan program visa digital nomad yang populer, juga menjadi pilihan yang menarik. Selain itu, Australia menawarkan prospek karir yang menjanjikan namun mencari pekerjaan di sana bisa cukup kompetitif. Jerman, dengan ekonomi stabil dan kesempatan kerja yang besar, menjadi destinasi menarik bagi pencari kerja asing. Selain itu, Kosta Rika menawarkan keindahan alam, program tempat tinggal yang nyaman, dan layanan kesehatan yang berkualitas. Terakhir, Malaysia dengan biaya hidup yang terjangkau dan perpaduan budaya yang menarik juga menjadi destinasi yang populer.
Semakin banyak negara yang meluncurkan kebijakan visa untuk memudahkan pekerja asing tinggal dan berkontribusi pada perekonomian mereka. Fenomena tagar #KaburAjaDulu merupakan indikasi bahwa banyak orang mulai mempertimbangkan peluang hidup di luar negeri. Jadi, sebelum memutuskan untuk pergi, penting untuk mempertimbangkan dengan matang tujuan yang tepat dan persyaratan yang diperlukan. Fenomena ini mencerminkan perubahan paradigma dalam mencari kehidupan yang lebih baik.
