Warga Muslim di Taiwan merupakan komunitas minoritas yang terus berkembang, terdiri dari penduduk asli suku Hui, imigran dari negara-negara Muslim seperti Indonesia, Pakistan, dan Malaysia, serta mualaf lokal. Meskipun jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan populasi keseluruhan, pemerintah Taiwan secara aktif mendukung kebebasan beragama, sehingga komunitas Muslim dapat menjalankan ibadah dengan leluasa.
Terutama menjelang bulan suci Ramadhan, Taoyuan di Taiwan menjadi salah satu daerah yang ramah bagi pelancong dan warga Muslim. Masjid Longgang di Zhongli District akan menyambut umat Muslim dengan berbagai makanan buka puasa dan salat berjamaah sepanjang bulan Ramadhan. Di dalam masjid, rutin diselenggarakan salat Jumat bagi jamaah pria dan salat berjamaah lima waktu setiap hari, dengan fasilitas yang memadai untuk pria dan wanita.
Selama bulan Ramadhan, halaman masjid yang biasanya digunakan sebagai tempat parkir akan diubah menjadi area untuk makanan berbuka puasa. Masyarakat sekitar turut serta dalam memeriahkan momen ini dengan menyumbangkan makanan. Setelah berbuka, Masjid Longgang akan melanjutkan dengan salat Maghrib berjamaah, dilanjutkan dengan salat Isya dan Tarawih, hingga Hari Raya Idul Fitri tiba.
Selain melayani warga muslim setempat, Masjid Longgang di Taiwan juga menyambut para pelancong dari berbagai daerah dan negara. Wisatawan Muslim yang singgah di masjid ini dapat menggunakan ruangan khusus di lantai dua untuk beribadah dan istirahat tanpa dikenakan biaya. Meskipun saat ini hanya tersedia untuk pria, wisatawan sering memberikan donasi sebagai ungkapan terima kasih. Tetapi, penyatuan pria dan wanita dalam satu tempat dianggap berisiko, sehingga tempat singgah hanya tersedia untuk pria saja.
