Menurut Geoffrey Kendrick dari Standard Chartered, harga Bitcoin diproyeksikan bisa mencapai USD 500.000 atau sekitar Rp 8,1 miliar pada tahun 2028. Kendrick meyakini lonjakan harga Bitcoin ini akan didorong oleh peningkatan akses investor dan stabilitas pasar yang semakin besar, terutama dengan meningkatnya partisipasi institusional dan perkembangan infrastruktur keuangan. Meskipun dalam jangka pendek Bitcoin masih mengalami fluktuasi, prospek jangka panjangnya semakin terang. Menurut Kendrick, Bitcoin diprediksi dapat mencapai USD 200.000 pada akhir 2025, diikuti oleh USD 300.000 pada 2026, USD 400.000 pada 2027, dan akhirnya mencapai USD 500.000 pada tahun 2028, dengan harga tersebut diperkirakan akan stabil hingga tahun 2029.
Sebagai Kepala Riset Aset Digital Global di Standard Chartered, Kendrick menyatakan keyakinannya bahwa kebijakan pemerintahan Trump dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi Bitcoin. Ia menyoroti kesuksesan ETF Bitcoin spot AS yang sejak diluncurkan pada Januari 2024 telah menarik investasi bersih sebesar USD 39 miliar. Dengan adanya pemerintahan Trump, akses investor terhadap Bitcoin semakin luas. Aliran dana institusional terus meningkat, sementara volatilitas menurun seiring dengan pertumbuhan infrastruktur keuangan, termasuk pasar opsi Bitcoin. Salah satu faktor penting yang dapat mendorong kenaikan Bitcoin adalah penurunan volatilitas yang selama ini menjadi tantangan bagi investor besar. Kendrick memperkirakan bahwa dengan matangnya pasar ETF, pergerakan harga Bitcoin akan menjadi lebih stabil dan menarik bagi investor institusional.
Dalam hal keputusan investasi, pembaca diingatkan untuk melakukan pembelajaran dan analisis sebelum membeli dan menjual kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul dari keputusan investasi.
