Surabaya (beritajatim.com) – Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur berhasil menangkap komplotan pencuri baterai sinyal provider di 44 lokasi di Jawa Timur. Setiap kali berhasil mencuri baterai di tower, komplotan ini bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 30 juta.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan bahwa komplotan ini terdiri dari 4 orang, dengan inisial MHA (22) sebagai sopir sarana, RWT (46) dan AS (28) sebagai penadah, dan ASH (30) sebagai eksekutor. Komplotan ini dipimpin oleh ASH (30) yang sebelumnya bekerja sebagai teknisi perusahaan provider aset tower.
Menurut Jumhur, komplotan ini telah beraksi selama 1 bulan dan berhasil mencuri baterai di 44 lokasi di Jawa Timur, termasuk di Banyuwangi, Pamekasan, Sumenep, dan Sampang.
ASH, sebagai mantan karyawan provider tower, memberikan informasi kepada komplotan ini untuk melakukan aksinya. Mereka banyak menyasar pulau Madura karena keamanan tower di lokasi itu dianggap rendah.
Para tersangka diamankan di Gerbang Tol Kejapanan setelah diintai petugas sejak berada di Banyuwangi. Mereka kemudian dibawa ke kantor Polda Jatim, dan dari pengakuan para tersangka, komplotan ini berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp 1,32 miliar.
Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Kompol Eko Cipto Mangko menambahkan bahwa tersangka memiliki kemampuan untuk membongkar baterai dan mengelabui sensor deteksi yang terpasang di tower dengan menggunakan alat magnet.
Barang bukti berupa baterai tower hasil curian sudah dijual oleh Tersangka ASH melalui marketplace media sosial dengan harga sekitar Rp3,5 juta. Beberapa baterai juga digunakan tersangka untuk dirakit menjadi server sambungan internet.
