Jombang (beritajatim.com) – Polisi membubarkan dan menangkap gerombolan pesilat yang melakukan konvoi dari jalan raya hingga masuk desa di Kabupaten Jombang. Kejadian ini terjadi pada Minggu (4/8/2024) dini hari setelah konvoi tersebut menyebabkan keresahan.
Kasi Humas Polres Jombang Iptu Kasnasin menyatakan bahwa kejadian dimulai pada Sabtu (3/8/2024) sekitar pukul 23.15 WIB ketika sekelompok orang melakukan konvoi. Mereka diduga berasal dari salah satu perguruan silat dan berkumpul di depan stadion Jombang sebelum melanjutkan konvoi ke arah timur menuju wilayah Peterongan dan kemudian Desa Trawasan Kecamatan Sumobito.
Selama konvoi, para pesilat remaja membentangkan gambar dan tulisan bernada rasis. Mereka akhirnya diamankan oleh petugas gabungan dari Polres Jombang, Polsek Sumobito, dan Polsek Kesamben di Desa Trawasan.
Sebanyak 21 remaja yang tertangkap terdiri dari 16 remaja laki-laki dan 5 remaja perempuan, serta 15 unit sepeda motor. Mereka adalah siswa/siswi SMA dan SMP.
“Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang menciderai Kamtibmas di wilayah hukum Polres Jombang. Namun, kami juga akan memberikan edukasi kepada generasi Z ini karena mereka adalah masa depan bangsa. Kami mengharapkan orangtua untuk lebih memperhatikan keberadaan anak-anak terutama dalam hal jam malam,” ujar Kasnasin.
