Badan Usaha Milik Negara PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mengadakan diskusi berbagi pengetahuan tentang industri penjaminan di Bandung pada 10-12 Juni 2024.
Direktur Teknik Operasi PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Delil Khairat menjelaskan bahwa tujuan utama dari diskusi ini adalah untuk Indonesia Re dan ReINDO Syariah merumuskan kerangka, struktur, mekanisme, serta syarat dan ketentuan reasuransi dan reasuransi syariah terkait risiko kredit dengan hati-hati, komprehensif, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Indonesia Re, ReINDO Syariah, dan Jamkrida Jabar melakukan pemahaman lebih mendalam tentang risiko penjaminan kredit. Jamkrida Jabar menjelaskan beberapa aspek penting dalam bisnis dan pengelolaan risiko penjaminan seperti seleksi mitra, penyusunan Perjanjian Kerja Sama, pengelolaan klaim, pencadangan, reasuransi/regaransi, dan subrogasi.
Diskusi tersebut dibuka oleh Direktur Keuangan dan Plt. Direktur Utama Jamkrida Jabar Agus Subrata serta dihadiri oleh Direktur Teknik ReIndo Syariah Winarko.
Diskusi terbagi menjadi tiga sesi yang membahas pemasaran dan underwriting, pencatatan keuangan, penyelesaian klaim dan subrogasi, serta pengembangan inovasi teknologi di masa mendatang.
Tim dari Indonesia Re terdiri dari underwriter, pricing actuary, klaim, business development, dan contract wording. Harapannya setelah kegiatan ini, Indonesia Re memiliki pengetahuan yang lebih mendalam dan tingkat keyakinan yang lebih tinggi untuk kembali menyalurkan proteksi reasuransi atas bisnis asuransi kredit dan penjaminan.
Proses tinjauan yang panjang terkait lini bisnis telah dilakukan oleh Indonesia Re sejak tahun lalu dengan pembentukan tim yang merumuskan Kebijakan Asuransi Kredit oleh RIU Group untuk mendukung proses underwriting yang lebih berprinsip kehati-hatian dan berkelanjutan.
