Subaru bersiap untuk menghentikan perakitan mobil di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) dan akan mengimpor mobil langsung dari Jepang. Berdasarkan informasi yang dilaporkan oleh Auto Buzz, Tan Chong International Limited (TCIL) telah mengajukan dokumen ke Bursa Efek Hong Kong pada 24 Mei 2024 yang mengungkapkan rencana ini. Pabrik Subaru di Thailand dan Malaysia dijadwalkan akan berhenti beroperasi pada akhir 2024.
Mulai tahun 2025, mobil Subaru yang dijual oleh TCIL di negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Filipina akan diimpor langsung dari Jepang. TCIL merupakan agen pemegang merek (APM) Subaru untuk sebagian besar kawasan di Asia Tenggara. Mereka sebelumnya juga menjadi APM Subaru di Indonesia sebelum mengalami masalah pada tahun 2014 hingga 2021, namun kembali beroperasi di Indonesia sejak tahun 2021 melalui PT. Plaza Auto Mega.
Keputusan untuk menghentikan produksi mobil Subaru di Asia Tenggara sejalan dengan strategi bisnis untuk pasar negara-negara berkembang yang dinamis di masa depan. Model bisnis CKD (completely knocked down) dianggap tidak menjanjikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun Subaru telah merakit mobil di Asia Tenggara sejak tahun 2012, produksi mobil masih bergantung pada fasilitas milik Tan Chong. Pada tahun 2018, Subaru mulai memproduksi mobil di Thailand, menjadi pabrik manufaktur Subaru pertama di Asia setelah Jepang.
Meskipun Tan Chong tidak lagi merakit mobil di Indonesia, mereka tetap berkomitmen untuk menjual dan melayani pelanggan Subaru di Asia Tenggara. PT. Plaza Auto Mega, sebagai pemegang bisnis Subaru di Indonesia, tidak lagi menerima pasokan mobil dari pabrik Malaysia dan Thailand. Data impor CBU menunjukkan bahwa semua model Subaru yang dijual di Indonesia merupakan impor langsung dari Jepang.